5 Tempat Keren di jakarta Untuk Wisata

1. Simbol Toleransi Umat Beragama, Masjid Istiqlal Inspiratif di Jakarta

Pertama kali dibuka untuk umum oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 22 Februari 1978, Masjid Agung Istiqlal Jakarta merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara baik secara struktur maupun kapasitas, karena mampu menampung jamaah hingga 120.000 orang. Sebagian besar perayaan Islam di Indonesia, seperti shalat Ied, juga disiarkan dari masjid ini.

Sejarah Masjid

Masjid Istiqlal dirancang pada tahun 1954 oleh Frederich Silaban, seorang arsitek Kristen dari Sumatera Utara. Untuk membangun masjid, butuh waktu 17 tahun. Dibangun di bawah pemerintahan Sukarno, pembangunannya diawasi secara pribadi oleh presiden sendiri.

Gagasan perlunya masjid nasional diilhami oleh pemimpin Muslim KH Wahid Hashim dan dieksekusi oleh Cokro Aminoto, menteri agama saat itu. Kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan”. Nama tersebut merupakan pengingat perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan Istiqlal dibangun untuk memperingatinya.

Desain Arsitektur yang Mengagumkan

Sebagai salah satu bangunan luar biasa yang mempercantik pemandangan kota Jakarta Pusat, Masjid Istiqlal menginspirasi dengan kemegahan dan desain kontemporernya. Bangunan masjid mencakup sekitar sembilan hektar (22 hektar) dan memiliki total lima tingkat. Sebagian besar strukturnya dilapisi marmer dari Jawa Timur.

Masjid ini memiliki ruang sholat besar berbentuk persegi panjang dengan kubah berdiameter 45 meter yang ditopang oleh 12 tiang bundar, dan memiliki 4 tingkat balkon. Interiornya sebagian besar sederhana tetapi mewakili kemewahan masjid itu sendiri. Tak heran jika sebagian besar jama’ah yang datang untuk shalat di sana akan menyempatkan diri untuk berfoto di dalam dan di luar masjid sebagai salah satu cara untuk mengapresiasi keindahan bangunan itu sendiri.

Aula utama masjid ini juga akan membuat Anda takjub akan keindahannya. Ada juga empat tingkat balkon yang mengelilingi aula utama ruang sholat masjid Isitiqlal. Saat mencari mihrab, ceruk yang menandai titik terdekat masjid dengan Mekah. Ada juga beberapa kaligrafi Arab yang mengeja nama Allah dan Muhammad yang menyempurnakan keindahan ruang utama salat.

Berlari dari aula utama adalah serangkaian arcade yang terhubung ke halaman terbuka. Lihatlah menara yang menjulang tinggi, yang mengumandangkan adzan setiap hari. Terletak di luar sudut selatan halaman adalah air mancur dan kolam renang. Air mancur memproyeksikan air selama upacara dan hari raya Islam yang penting.

Kunjungan Pemimpin Dunia

Dalam kunjungan singkatnya selama 18 jam ke Indonesia pada 9 dan 10 November 2010, Presiden AS Obama dan Ibu Negara Michelle Obama melakukan kunjungan khusus ke Masjid Istiqlal. Catatan tambahan yang didengar Presiden dari pemimpin masjid, dan yang disampaikannya kepada pers, adalah bahwa selama misa Natal, tempat parkir masjid digunakan oleh jemaah Katedral di seberang jalan. Begitu pula sebaliknya pada saat salat Ied. Belakangan, Presiden Obama memuji Masjid Istiqlal sebagai simbol toleransi beragama yang menjadi ciri khas Indonesia dan bangsa Indonesia, menginspirasi dunia. Meskipun non-Muslim tidak diizinkan memasuki ruang sholat utama, semua orang dapat mengunjungi lorong dan teras atas yang mengesankan.

Masjid Agung Istiqlal Jakarta mudah dijangkau karena dekat dengan Stasiun Kereta Api Gambir. Untuk menuju ke sini dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti “Metromini” atau bus Transjakarta arah ke Gambir. Dari Gambir Anda bisa menggunakan ojek yang biasa disebut “ojek”, atau jika mau, Anda bisa berjalan kaki ke masjid ini.

Untuk memasuki masjid, ada tujuh pintu masuk yang bisa Anda lalui. Setiap pintu masuk melambangkan salah satu dari Tujuh Langit Islam. Sebelum memasuki gedung, jamaah atau jamaah harus melepas alas kaki.

Masjid buka setiap hari dan tidak ada biaya masuk untuk masuk. Tersedia pemandu untuk menunjukkan pengunjung non-Muslim di sekitar masjid.

2. Taman Mini, Pameran Utama Kekayaan Budaya dan Keanekaragaman Alam Indonesia

Dikenal sebagai Taman Mini, terletak di Jakarta Timur, dan terdiri dari 26 replika eksklusif rumah tradisional kepala suku yang ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia dari Aceh hingga Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Papua. Ini adalah paviliun yang menampilkan sejarah, seni dan kerajinan serta tradisi masing-masing provinsi. Dibangun untuk pendidikan dan kesenangan keluarga, Taman Miini memiliki area yang luas untuk rekreasi keluarga, sejumlah taman flora dan fauna, berbagai museum, teater pertunjukan, teater Imax, dan fasilitas akomodasi.

Di sini pengunjung dapat melihat sekilas keluasan dan keluasan arsitektur daerah di kepulauan Indonesia, di mana paviliun menyajikan setidaknya tiga contoh khas dari masing-masing gaya daerah. “Teater Tanah Airku” adalah teater pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi tercanggih. The”Teater Tanah Airku” merupakan perpaduan antara estetika khas Indonesia dan internasional. Ada juga museum yang didedikasikan untuk hewan langka di museum Komodo, museum Asmat, museum Olahraga, dan museum yang menampilkan hadiah yang diterima oleh Presiden Soeharto selama tiga puluh tahun kepemimpinannya. Bagi pecinta alam, ada taman anggrek, kaktus, herba, dan taman bunga, serta ada juga Taman Burung.

Taman Mini adalah gagasan mendiang Ibu Tien Soeharto, mantan Ibu Negara Indonesia. Pembangunan Taman Mini dimulai pada tahun 1971 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Taman Mini memiliki misi utama pelestarian dan pengembangan berbagai budaya Indonesia sebagai media untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan dengan tetap melestarikan nilai-nilai tersebut terutama pada generasi muda. Untuk lebih mengekspresikan toleransi dan hidup berdampingan secara damai antar pemeluk agama yang berbeda di nusantara, di sini berjajar berbagai rumah ibadah yang masih aktif digunakan. Taman Mini adalah pengenalan yang baik untuk apa yang ditawarkan Indonesia dalam keragaman dan budaya. Selama akhir pekan dan hari libur Taman Mini adalah taman hiburan yang ideal bagi keluarga untuk lebih mengenal budaya daerah lainnya.

Berkeliling

Taman Mini memiliki berbagai jenis transportasi untuk membawa Anda melewati dan mengelilingi lahan yang luas ini. Mereka termasuk kereta cepat Aeromovel, lift Sky, dan bus antar-jemput.

3. Museum Fatahillah, Landmark Bersejarah untuk Mempelajari Segala Hal Tentang Masa Lalu Jakarta

Museum Sejarah Jakarta (juga dikenal sebagai Museum Fatahillah) bertempat di bekas Balai Kota yang terletak di bagian lama kota yang sekarang dikenal sebagai Jakarta Kota, beberapa ratus meter di belakang pelabuhan dan gudang Sunda Kelapa. Awalnya disebut Stadhuis, gedung ini adalah kantor pusat administrasi Perusahaan Hindia Timur Belanda, dan kemudian Pemerintah Belanda.

Dibangun pada tahun 1710 oleh Gubernur Jenderal van Riebeeck, bangunan kokoh ini tersembunyi di bawahnya, ruang bawah tanah yang terkenal dan penjara air yang kotor. Saat ini, museum ini menampilkan sejarah Jakarta dari zaman prasejarah hingga berdirinya kota Jayakarta. Koleksinya termasuk replika Prasasti Tugu yang berasal dari abad ke-5 di bawah pemerintahan Raja Purnawarman yang agung, bukti bahwa pusat kerajaan Tarumanegara terletak di sekitar pelabuhan Tanjung Priok saat ini. koleksinya mencerminkan pengaruh berbagai unsur budaya di Kota Batavia, yaitu dari Eropa terutama dari Belanda, dari China dan India serta dari Indonesia sendiri.

Untuk menghidupkan lebih banyak kehidupan dan aktivitas di alun-alun Batavia Lama, hari ini Pemerintah Jakarta telah menyelenggarakan atraksi rutin yang melibatkan masyarakat lokal dan budaya mereka. Pada hari Minggu, ditampilkan pertunjukan yang menampilkan tari Zapin, kombinasi pengaruh Betawi dan Timur Tengah, barongsai Cina barongsai, musik keroncong yang dipengaruhi Portugis, musik Tanjidor khas Betawi, peragaan busana batik, parade mobil antik, makanan dan suvenir dan kembang api.

4. Monumen Nasional, Landmark Terkenal Jakarta di Jantung Kota

Jalan utama Sudirman-Thamrin di Jakarta mengarah ke Lapangan Merdeka, di mana di tengahnya berdiri Monumen Nasional (juga dikenal sebagai Monas atau Monumen Nasional) yang menampung bendera merah-putih pertama yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus. 1945. Bendera ini kini sudah usang, sehingga pada upacara-upacara Hari Kemerdekaan sekarang ini, bendera aslinya diturunkan tetapi hanya untuk mengiringi bendera replika yang akan dikibarkan di depan Istana Merdeka. Monumen Nasional setinggi 137 meter ini berbentuk obelisk, dan di atasnya terdapat nyala perunggu 14,5 meter yang dilapisi dengan 32 kilogram daun emas.

Di dalam alasnya terdapat museum yang menggambarkan diorama perjuangan kemerdekaan Indonesia serta teks asli Proklamasi Kemerdekaan. Sebuah lift membawa pengunjung ke platform pengintai di dasar nyala api untuk melihat pemandangan Jakarta yang megah. Di sekitar Monumen kini menjadi taman dengan air mancur musik, dinikmati oleh masyarakat Jakarta pada hari Minggu untuk olahraga dan rekreasi. Rusa berkeliaran di antara pepohonan rindang di taman.

Alun-Alun Merdeka adalah pusat gedung-gedung pemerintah yang paling penting. Pada masa kolonial Belanda di sini adalah pusat pemerintahan, yang dikenal sebagai Koningsplein atau Alun-alun Raja. Sisi utara didominasi oleh Istana Merdeka yang dulunya merupakan rumah Gubernur Jenderal Belanda, yang kini juga menjadi kantor Presiden dan Kabinet. Sebelah Selatan adalah kantor Wakil Presiden RI, Gedung Gubernur Jakarta dan DPRD Provinsi, serta Kedutaan Besar Amerika Serikat, sedangkan di sebelah Barat adalah Museum Nasional, Mahkamah Konstitusi, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan gedung Indosat, gedung pertama di Indonesia perusahaan telekomunikasi internasional.

5. Ancol, Kota Teluk Jakarta untuk Rekreasi Satu Atap

Ini adalah taman rekreasi terbesar dan terpopuler di Jakarta, lebih dikenal sebagai “Taman Impian Jaya Ancol”. Taman Impian Jaya Ancol memiliki berbagai atraksi yang mencakup oseanarium raksasa Seaworld, taman air dengan ombak buatan, laguna untuk memancing dan berperahu, aula konvensi dan hotel. Theme park, Dunia Fantasi (Dunia Fantasi), dengan wahana seru seperti Tornado dan Hysteria.
‘Pasar Seni’ adalah pusat seni yang menjual berbagai koleksi kerajinan tangan, lukisan, dan suvenir Indonesia. Di pasar seni dan kerajinan tangan ini, pengunjung dapat menyaksikan seniman Indonesia menciptakan mahakarya mereka. Ratusan seniman dari seluruh negeri berkumpul di sini untuk memamerkan karya mereka, menjadikannya tempat yang menarik bagi wisatawan dan penikmat seni. Anda bahkan bisa mendapatkan potret diri Anda selesai. Baik seni dan kerajinan tradisional maupun modern dipajang, termasuk lukisan, patung, wayang kulit tradisional Indonesia, perhiasan batu permata, dan banyak produk seni lainnya.

Di Pantai Carnaval Anda akan menemukan restoran yang menyajikan hidangan lokal dan internasional dengan beberapa hidangan laut sebagai spesialisasi mereka. Untuk minuman, patut dicoba “Es Kelapa Muda” atau minuman Es Kelapa Muda. Di dalam kawasan Ancol Jakarta BayCity, Anda akan menemukan beberapa hotel seperti Raddin Hotel, Wisata Hotel, Mercure Hotel dan Putri Duyung Cottages dengan berbagai harga dan fasilitas.

Marina Ancol merupakan pelabuhan khusus kapal pesiar, motor dan kapal layar, serta pelabuhan pemberangkatan wisata Kepulauan Seribu atau Kepulauan Seribu. Ini juga merupakan lokasi yang baik untuk selancar angin dan rekreasi laut lainnya. Fasilitas pantai untuk area laut atau laguna cukup tersedia: siklus air, kano, perahu layar, alat tangkap dan banyak lainnya. Kios-kios banyak, menyajikan minuman dan makanan ringan di sepanjang pantai.

Kesana

Teluk Ancol dapat dicapai dengan bus, taksi, atau mobil sewaan. Jika Anda datang dari Bogor, ada kereta yang tersedia, tetapi hanya pada hari Minggu. Anda bisa berkeliling di dalam kawasan Teluk Ancol dengan menggunakan mobil, jalan-jalan atau naik mobil shuttle yang disediakan di kompleks.